Rabu, 04 April 2012

KASUS GIZI BURUK

Nama : Marina Dini

Npm   : 24210218

Kelas  : 2EB18



Padang Aro, SitinjauNews - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat dalam lima bulan terakhir menemukan 16 kasus gizi buruk di daerah itu.

"Selama periode Juni-Oktober 2011 kita temukan 16 kasus gizi buruk dan saat ini masih dalam perawatan intensif di Klinik Pemulihan Gizi Buruk di Lubuk Gadang, Sangir," kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Azwar Hijar saat dihubungi melalui saluran telepon, Minggu.

Selain mendapatkan makanan bergizi untuk memulihkan berat badan, para ibu si penderita juga diberi pengetahuan tentang cara memberi makan dan jenis-jenis makanan yang bergizi dan berguna bagi anak-anak mereka.

Ia menyebutkan, munculkan kasus gizi buruk selain akibat masalah ekonomi juga berkaitan dengan pengetahuan yang rendah para ibu tentang cara memberi makan dan makanan yang memiliki kandungan gizi.

"Tapi rata-rata penyebab gizi buruk adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang cara memberi makan dan makanan bergizi. Jika dilihat dari faktor ekonomi, rata-rata bapak si penderita merupakan perokok minimal sehari dua bungkus. Jika uang untuk rokok dibelikan telur, tentu gizi anak akan cukup," ujar dia.

Para penderita gizi buruk yang saat ini dirawat di Klinik Pemulihan Gizi Buruk terus dipantau perkembangannya sampai berat badannya normal.

Azwar menyebutkan, Klinik Pemulihan Gizi Buruk dibangun Kementerian Kesehatan dengan memberikan bantuan kepada 20 penderita gizi buruk sebesar Rp60 ribu per hari selama 90 hari untuk pemulihan berat badan.

"Jika dalam waktu kurang dari 90 hari ternyata berat badan anak sudah kembali normal, anggaran yang tersisa akan kita gunakan untuk pemulihan penderita gizi buruk lainnya," katanya.

Program pemulihan gizi buruk tersebut, menurut dia, akan dilanjutkan pemerintah daerah setempat dengan mengalokasikan anggaran di APBD.

"Setelah program dari kementerian ini berjalan akan dilanjutkan sendiri oleh Pemkab Solok Selatan," katanya. (*)


PENYELESAIAN
Pemerintah harus terus memperhatikan daerah-daerah terpelosok seperti Kabupaten Solok Selatan, agar tidak terjadi Gizi buruk di wilayah Indonesia yang lainnya. Anggaran APBD terus diberikan agar rakyat bisa menggunakan dana tersebut secara efisien, pemerintah juga seharusnya memberi arahan kepada masyarakat akan bahayanya gizi buruk, sehingga orang tua bisa memberikan gizi yang baik untuk para anak-anak mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar