Nama : MARINA DINI
NPM : 24210218
Kelas : 2EB18
Dua patung berusia 300 tahun hilang
KISARAN – Dua patung bersejarah berusia lebih dari
300 tahun dinyatakan hilang dari situs bersejarah di dua kecamatan di Kabupaten
Asahan. Diduga kedua patung itu dicuri pihak yang tidak bertanggung jawab.
Budayawan Asahan sekaligus praktisi hukum Zasnis Sulung meminta kepolisian mengusut kasus ini agar kedua benda bersejarah tersebut bisa segera ditemukan kembali.“Patung ini memiliki arti penting dalam sejarah Asahan karena merupakan patung raja-raja yang pernah berkuasa di Tanah Asahan,” ujarnya,kemarin. Dia tidak mengetahui persis sejak kapan patung tersebut hilang karena belum ada saksisaksi kunci yang mengetahui pasti tentang hilangnya kedua patung ini.Namun, pihak ahli waris baru baru mengetahui Februari lalu.
“Kami baru menerima informasi dan telah membuktikan bahwa kedua patung itu memang sudah tidak ada lagi di dua lokasi situs bersejarah,”tukasnya. Dua patung bersejarah ini adalah patung raja Raja Daurung Purbaringin, raja dari kerajaan Buttu Pane, yang terletak di Desa Ambalutu atau dalam catatan sejarah bernama Desa Padang Makkirei,Kecamatan Buntu Pane.Satu lagi patung Raja Rajipu Nahombang, di Kampung Perhutaan Gana-gana, Desa Gonting Malaha, Kecamatan Bandar Pulau, Asahan.
Kedua patung bersejarah yang telah berusia ratusan tahun tersebut dicuri dari situsnya masing-masing, yakni dari makam kedua raja tersebut.Patung Raja Daurung dan Raja Nahombang secara fisik merupakan patung batu yang dibuat sekitar 1800, yang berbentuk wajah kedua raja hingga separuh badan. Selama ini terletak di atas kedua makam yang terus dirawat oleh ahli warisnya. Zasnis mencurigai hilangnya dua patung bersejarah ini dilatarbelakangi oleh motif ekonomi. Mengingat usia patung yang sudah ratusan tahun, tentu harga jualnya sangat tinggi.
“Sebenarnya,kasus ini sudah dilaporkan ahli warisnya Polsek Buntu Pane dan Polsek Bandar Pulau,”ujar Zasnis. Kepala Satuan Reksrim Kepolisian Resor (Polres) Asahan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Fahrizal mengaku belum mengetahui tentang hilangnya kedua benda bersejarah tersebut. “Saya belum tahu tentang kasus ini,karena saya belum lihat apakah sudah ada laporannya atau belum,”ujarnya. Dia berjanji akan segera mengecek kasus ini untuk segera memerintahkan jajarannya mengusut hingga tuntas kasus pencurian dua benda bersejarah itu.
Hadiah Sisingamangaraja XII Ditaklukkan Sultan Aceh
Berdasarkan literatur sejarah yang berhasil digali dari berbagi sumber,Raja Daurung Parbaringin Sitorus Pane diduga memiliki hubungan baik dengan Raja Sisingamangaraja XII.
PENYELESEIAN
Budayawan Asahan sekaligus praktisi hukum Zasnis Sulung meminta kepolisian mengusut kasus ini agar kedua benda bersejarah tersebut bisa segera ditemukan kembali.“Patung ini memiliki arti penting dalam sejarah Asahan karena merupakan patung raja-raja yang pernah berkuasa di Tanah Asahan,” ujarnya,kemarin. Dia tidak mengetahui persis sejak kapan patung tersebut hilang karena belum ada saksisaksi kunci yang mengetahui pasti tentang hilangnya kedua patung ini.Namun, pihak ahli waris baru baru mengetahui Februari lalu.
“Kami baru menerima informasi dan telah membuktikan bahwa kedua patung itu memang sudah tidak ada lagi di dua lokasi situs bersejarah,”tukasnya. Dua patung bersejarah ini adalah patung raja Raja Daurung Purbaringin, raja dari kerajaan Buttu Pane, yang terletak di Desa Ambalutu atau dalam catatan sejarah bernama Desa Padang Makkirei,Kecamatan Buntu Pane.Satu lagi patung Raja Rajipu Nahombang, di Kampung Perhutaan Gana-gana, Desa Gonting Malaha, Kecamatan Bandar Pulau, Asahan.
Kedua patung bersejarah yang telah berusia ratusan tahun tersebut dicuri dari situsnya masing-masing, yakni dari makam kedua raja tersebut.Patung Raja Daurung dan Raja Nahombang secara fisik merupakan patung batu yang dibuat sekitar 1800, yang berbentuk wajah kedua raja hingga separuh badan. Selama ini terletak di atas kedua makam yang terus dirawat oleh ahli warisnya. Zasnis mencurigai hilangnya dua patung bersejarah ini dilatarbelakangi oleh motif ekonomi. Mengingat usia patung yang sudah ratusan tahun, tentu harga jualnya sangat tinggi.
“Sebenarnya,kasus ini sudah dilaporkan ahli warisnya Polsek Buntu Pane dan Polsek Bandar Pulau,”ujar Zasnis. Kepala Satuan Reksrim Kepolisian Resor (Polres) Asahan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Fahrizal mengaku belum mengetahui tentang hilangnya kedua benda bersejarah tersebut. “Saya belum tahu tentang kasus ini,karena saya belum lihat apakah sudah ada laporannya atau belum,”ujarnya. Dia berjanji akan segera mengecek kasus ini untuk segera memerintahkan jajarannya mengusut hingga tuntas kasus pencurian dua benda bersejarah itu.
Hadiah Sisingamangaraja XII Ditaklukkan Sultan Aceh
Berdasarkan literatur sejarah yang berhasil digali dari berbagi sumber,Raja Daurung Parbaringin Sitorus Pane diduga memiliki hubungan baik dengan Raja Sisingamangaraja XII.
PENYELESEIAN
Faktor ekonomi yang
semakin meningkat memang mebuat rakyat semakin bingung akan kebutuhan
sehari-sehari nya. Sehingga banyak rakyat yang mengambil jalan buntu seperti
mencuri. Padahal peninggalan sejarah itu harus dilestarikan, pemerintah harus
melindungin setiap benda hasil peninggalan sejarah. Rakyat yang kurang
pengetahuan mereka tidak memikirkan hasiln peninggalan sejarah, padahal itu
adalah salahsatu situs budaya yang harus tetap dijaga. Dengan kejadian ini
pemerintah harus meningkatkan penjagaan peninggalan sejarah Indonesia, siapa
tau yang akan datang emas Monas akan dicuri karena Ekonomi, dan polisi harus
segera mengusut tuntas kasus ini, menemukan pencuri, agar patung tersebut tetap
pada tempatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar